Jumat, 01 Februari 2013

Sambut Mujahidin, Muslimin Mali Dibantai & Madrasah Al-Qur'an Dibakar


 http://www.dw.de/image/0,,16517655_404,00.jpg

MALI.AFRIKA.(voa-islam.com) – Kamis (31/01/13) diberitakan oleh media – media lokal bahwa tentara Negro yang  berafiliasi kepada tentara Perancis, yang melancarkan perang terhadap kaum muslimin di Mali Utara, melakukan pembantaian terhadap anak – anak dan membakar madrasah – madrasah tahfiz Al-Qur’an.
Sebuah pernyataan yang dilansir oleh surat kabar Aljazair, Alsyuruq, menegaskan bahwa milisi ini melakukan “pembersihan” etnis penduduk Arab lokal dan Tuarek. Mereka dibantai karena satu alasan, mujahidin masuk kota mereka atau mereka membantu mujahidin.
Pernyataan tersebut mengutip dari para saksi di daerah Diabala yang mengatakan bahwa orang – orang Negro yang bersenjata itu mendatangi desa dengan mengendarai mobil militer Kamis pagi, mencari keluarga – keluarga dari etnis Arab dan Tuarek. Mereka membunuh beberapa orang dan menculik wanita.
“kami bangun dan kaget yang membuat kami keluar dari rumah kami. Kami mengira bahwa ada pembantaian penduduk desa. Terutama karena tentara Mali tahu bahwa mereka sebelumnya menerima kedatngan para islamis dan mereka tinggal di desa kami beberapa hari serta kami tidak melihat dari mereka kecuali kebaikan dan keadilan. Dan setelah itu, kami tahu bahwa peritiwa itu terjadi pada tetangga kami, keluarga Khairi walad Hama, dan kami mendengar teriakan dan tangisan” tutur salah seorang saksi mata.
“Darah orang Arab dan Tuarek ditumpahkan dihadapan dunia dan tidak ada yang bergerak. Mereka (milisi) menggap telah membebaskan Mali utara dari pejuang Islami, tapi sungguh mereka telah memberikan kerusakan, kehancuran dan pembantaian kepada kami….. Sekarang mereka datang dengan menggunakan pakaian tentara Mali bersama milisi dan beberapa orang kulit putih berbahasa Inggris. Mereka merusak pintu rumah dan berbuat kerusakan di dalamnya. Mereka mengumpulkan remaja, yang berusia kurang dari 18 tahun, kemudian mereka bunuh tanpa belas kasih. Mereka juga menghancurkan tempat – tempat belajar Al-Qur’an, merusak mushaf dan papan tulis dari kayu. Setelah itu mereka keluar meninggalkan desa” tambah saksi mata tersebut. (usamah/dbs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar