Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada
Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Menjaga lisan berupa diam dari berkata yang mengundang kemarahan Allah 'Azza wa Jalla merupakan fardhu 'ain atas setiap muslim dan muslimah. Lebih dari itu, menjaga lisan termasuk bagian dari iman.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata yang baik atau (jika tidak bisa) hendaknya ia diam." (Muttafaq 'Alaih)
Maksudnya: siapa yang beriman dengan
keimanan yang sempurna hendaknya ia berkata yang baik, dan jika tidak
maka hendaknya ia diam. Karena orang yang beriman kepada Allah dengan
keimanan yang benar maka ia mengharapkan pahala-Nya, takut ancaman-Nya,
berusaha mengerjakan perintha-Nya, menjauhi segala larangan-Nya; di
antara ia memelihara seluruh anggota tubuhnya agar tidak melakukan
sesuatu yang mengundang kemurkaan-Nya. Salah satu anggota tubuhnya
tersebut adalah lisannya.
Sesungguhnya urusan lisan sangat besar.
Fitnahnya sangat banyak. Bahayanya juga tak terduga. karena gerakan
lisan tidak memerlukan tenaga yang besar dan dilakukan sangat mudah. Di
tambah banyak orang menggampangkan urusannya. Akibatnya, banyak orang
masuk neraka karena kerja lisannya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ (أَوْ: عَلَى مَنَاخِرِهِمْ) إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
"Apakah (ada) yang menyebabkan
seseorang terjerembab di neraka di atas wajah (atau hidung mereka)
kecuali disebabkan oleh tindakan lisan mereka'?" (HR. Al-Tirmidzi, beliau berkata: hadits hasan shahih)
Maka siapa yang mengimani hal ini dengan
benar, maka ia akan bertakwa kepada Allah berkenaan dengan lisannya,
sehingga ia tidak berbicara kecuali kebaikan atau –jika tidak- maka ia
memilih diam.
Para ahli hikmah menyampaikan, "Di dalam
diam terdapat keselamatan, sedangkan di dalam berbicara terdapat
penyesalan. Jika berbicara adalah perak, maka diam adalah emas." Wallahu
Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar