MALI.AFRIKA.(voa-islam.com)
 – Kamis (31/01/13) diberitakan oleh media – media lokal bahwa tentara 
Negro yang  berafiliasi kepada tentara Perancis, yang melancarkan perang
 terhadap kaum muslimin di Mali Utara, melakukan pembantaian terhadap 
anak – anak dan membakar madrasah – madrasah tahfiz Al-Qur’an.
Sebuah pernyataan yang dilansir oleh 
surat kabar Aljazair, Alsyuruq, menegaskan bahwa milisi ini melakukan 
“pembersihan” etnis penduduk Arab lokal dan Tuarek. Mereka dibantai 
karena satu alasan, mujahidin masuk kota mereka atau mereka membantu 
mujahidin.
Pernyataan tersebut mengutip dari para 
saksi di daerah Diabala yang mengatakan bahwa orang – orang Negro yang 
bersenjata itu mendatangi desa dengan mengendarai mobil militer Kamis 
pagi, mencari keluarga – keluarga dari etnis Arab dan Tuarek. Mereka 
membunuh beberapa orang dan menculik wanita.
“kami bangun dan kaget yang membuat kami
 keluar dari rumah kami. Kami mengira bahwa ada pembantaian penduduk 
desa. Terutama karena tentara Mali tahu bahwa mereka sebelumnya menerima
 kedatngan para islamis dan mereka tinggal di desa kami beberapa hari 
serta kami tidak melihat dari mereka kecuali kebaikan dan keadilan. Dan 
setelah itu, kami tahu bahwa peritiwa itu terjadi pada tetangga kami, 
keluarga Khairi walad Hama, dan kami mendengar teriakan dan tangisan” 
tutur salah seorang saksi mata.
“Darah orang Arab dan Tuarek ditumpahkan
 dihadapan dunia dan tidak ada yang bergerak. Mereka (milisi) menggap 
telah membebaskan Mali utara dari pejuang Islami, tapi sungguh mereka 
telah memberikan kerusakan, kehancuran dan pembantaian kepada kami….. 
Sekarang mereka datang dengan menggunakan pakaian tentara Mali bersama 
milisi dan beberapa orang kulit putih berbahasa Inggris. Mereka merusak 
pintu rumah dan berbuat kerusakan di dalamnya. Mereka mengumpulkan 
remaja, yang berusia kurang dari 18 tahun, kemudian mereka bunuh tanpa 
belas kasih. Mereka juga menghancurkan tempat – tempat belajar 
Al-Qur’an, merusak mushaf dan papan tulis dari kayu. Setelah itu mereka 
keluar meninggalkan desa” tambah saksi mata tersebut. (usamah/dbs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar