Jumat, 25 Januari 2013

Anjuran Menabung dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis


Dalam ajaran Islam, konsep menabung ini dapat dicermati dari ayat al-Qur’an dan al-Hadis yang baik secara tersurat maupun tersirat menganjurkan menabung, sebagaimana ayat-ayat dan hadis-hadis berikut:
1. QS. Al Isra' (17) ayat 29:
"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (pelit) dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya (boros) karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” Pemahaman bahwa ayat ini secara tersurat menganjurkan untuk bersikap tidak pelit yang menyebabkan seseorang menjadi tercela karena kepelitannya dan anjuran untuk tidak boros yang menyebabkan seseorang menjadi menyesal karena keborosannya tersebut. Fokus pada tidak boros mempunyai pengertian sederhana sebagai anjuran untuk menyisihkan sebagian harta untuk digunakan bagi keperluan masa depan (menabung).
2. QS. Al Isra' (17) ayat 27:
"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” Ayat ini menguatkan ayat di atas, bahwa boros adalah suatu perbuatan yang sangat dilarang dengan menyamakan para pemboros sebagai saudara setan. Mengikuti bisikan setan saja dilarang, apalagi menjadi saudara (sekutu) setan.
3. QS. Al Furqaan (25) ayat 67:
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
Ayat ini dapat dipahami mempunyai pengertian yang sama dengan redaksi yang berbeda dengan QS. Al Isra' (17) ayat 29 di atas.
4. Hadits Riwayat Bukhari: “...Rasulullah saw pernah membeli kurma dari Bani Nadhir dan menyimpannya untuk perbekalan setahun buat keluarga...” Hadits ini secara tersurat bahwa Nabi Muhammad saw pernah melakukan menabung.
5. Hadits Riwayat Bukhari: “Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” Hadits ini menguatkan hadits pada nomor empat di atas dengan secara tegas Nabi Muhammad saw menganjurkan untuk menabung.

20 komentar:

  1. ngutip dari hadits siapa t gan?

    BalasHapus
  2. Alkhamdulilah,q merasakan sekali manfaat dr menabung,dan justru skrg mlh ketagihn menabung.

    BalasHapus
  3. Menabung itu sama aja penumpukan harta...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda gan, menabung itu anjuran, sedangkan menumpuk harta itu larangan, mengapa menumpuk harta dilarang? Karena menumpuk harta itu membuat kita tidak bersedekah, sedangkan menabung ada adab2nya, seperti salah 1nya selain ada yang kita tabung, ada pula yg kita sedekahkan

      Hapus
  4. Menabung itu sama aja penumpukan harta...

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Artikel yang bermanfaat,,, kunjungi juga kami http://youtube-hotnews.blogspot.com

    BalasHapus
  7. Ass. Menabung bukan berarti kita menumpuk harta. Tapi menyisihkan sebagian dari harta untuk di simpan dan digunakan apabila kita menemui suatu kesulitan yang harus dipenuhi dengan harta. Maka dari itu mudah mudahan harta yang kita sisihkan tadi dapat kita andalkan tanpa harus meminjam dari orang lain. Menabung juga membuat kita terhindar dari perkara perkara semisal hutang, dan pemborosan. Jadi intinya menabung itu baik dan sangat dianjurkan. Trmksih. Wsslm.

    BalasHapus
  8. Jika ingin umroh belum punya dana cukup, pastinya akan menabung dulu, sampai dana mencukupi utk ibadah umroh. Apalagi jika mau tunaikan haji, butuh dana yang lebih besar lagi, tentunya harus menabung juga. Jadi menabung itu baik jika tujuannya juga baik. http://www.in4-link.net/tabunganumroh

    BalasHapus
  9. Ketika Rasulullah menyimpan kurma.. sudah jelas kebutuhannya untuk apa. Tapi saat kita menabung, kita menerka nerka... berjaga jaga apabils nanti dibutuhkan. Di situ bedanya.

    Perlu dipahami bahwa yang mencukupi kebutuhan kita itu adalah dari Allah, bahkan melalui jalan yg tidak kita duga sebelumnya, bukan dari hasil menabung padahal di sekitar kita masih banyak yg kekurangan.

    BalasHapus
  10. Rasul menyimpan makanan utk kebutuhan makanan keluarganya di hari2 mendatang, kita menabung utk kebutuhan pendidikan anak2 kelak. Trgantung niat, asal jgn pelit dgn alasan lg menabung utk sekolah anak kelak, nti klw nda panjang umur anaknya masih tetap pelit jg.

    BalasHapus
  11. Rasululloh tidak suka menyimpan harta

    BalasHapus
  12. Yg komen semua nya pada sok bener...

    BalasHapus
  13. Yg gk suka menabung berarti tidak punya tabungan.. Hehehehe

    BalasHapus
  14. Yg berkomentar negatif itu ciri orang yang salah paham dengan ajaran islam,,,menabung itu bukan berarti menumpuk harta,,,menabung itu menyimpan sebagian harta yang kita punya bukan berarti kita lupa untuk beramal juga,,,,kita boleh menabung tapi sedekah itu penting tidak boleh lupa

    BalasHapus
  15. Menabung yang benar dengan dinar dan dirham yang tidak akan terkena inflasi atau penurunan nilai. Yuk kita hijrah menggunakan dinar emas dan Dirham perak.

    BalasHapus